Henti Jantung dan Serangan Jantung, Apa Bedanya?

By | 4 January 2024

Henti jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi kardiovaskular serius yang dapat mengancam nyawa, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal penyebab, gejala, dan pengelolaan. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya:

1. Henti Jantung (Cardiac Arrest):

  • Penyebab: Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Penyebab umum henti jantung termasuk aritmia (ketidakaturan irama jantung), serangan jantung, kelelahan jantung, atau gangguan elektrolit.
  • Gejala: Henti jantung menyebabkan hilangnya kesadaran dan tidak adanya detak jantung. Penderitanya dapat kehilangan kesadaran dalam hitungan detik, dan tanda-tanda kehidupan akan segera hilang.
  • Pengelolaan: Tindakan darurat segera diperlukan. Resusitasi jantung paru (CPR) dan penggunaan defibrilator dapat membantu mengembalikan detak jantung normal. Pencarian bantuan medis dan tindakan lebih lanjut sangat penting.

2. Serangan Jantung (Myocardial Infarction):

  • Penyebab: Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke sebagian otot jantung terhenti, seringkali karena sumbatan pada pembuluh darah koroner. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otot jantung yang tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.
  • Gejala: Gejala serangan jantung termasuk nyeri atau tekanan di dada, nyeri menjalar ke lengan kiri atau rahang, sesak napas, mual, dan keringat dingin. Orang yang mengalami serangan jantung biasanya tetap sadar.
  • Pengelolaan: Pencarian bantuan medis segera penting. Pengobatan seperti pemberian obat-obatan antikoagulan, pengembangan pembuluh darah, atau pemasangan stent mungkin diperlukan untuk mengatasi sumbatan dan mengembalikan aliran darah ke otot jantung.

Perbedaan Utama:

  1. Fokus Penyebab:
    • Henti jantung lebih berfokus pada kehilangan detak jantung, dan penyebabnya bisa beragam, termasuk gangguan irama jantung.
    • Serangan jantung berkaitan dengan sumbatan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke otot jantung.
  2. Gejala dan Kondisi Kesadaran:
    • Penderita henti jantung kehilangan kesadaran dalam hitungan detik dan tidak memiliki detak jantung.
    • Penderita serangan jantung biasanya tetap sadar dan mengalami gejala seperti nyeri dada.
  3. Pengelolaan Awal:
    • Resusitasi jantung paru (CPR) dan defibrilasi sangat penting untuk henti jantung.
    • Pemberian obat-obatan dan prosedur intervensi seperti angioplasti atau pemasangan stent umumnya diperlukan untuk serangan jantung.
  4. Tindakan Lanjutan dan Pengobatan:
    • Setelah henti jantung, perlu diberikan perawatan lanjutan, dan penyebab henti jantung harus diidentifikasi.
    • Setelah serangan jantung, pengelolaan jangka panjang untuk mencegah kambuh, seperti penggunaan obat-obatan kardiovaskular, bisa diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa kedua kondisi ini memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda menduga seseorang mengalami henti jantung atau serangan jantung, segera hubungi bantuan medis darurat untuk intervensi dan perawatan yang tepat.