Apa itu gastritis atrofik?

By | 23 November 2023

Gastritis atrofik adalah kondisi peradangan pada lambung yang ditandai oleh perusakan dan atrofi (pengurangan ukuran dan fungsi) pada lapisan dinding lambung. Ini adalah bentuk kronis dari gastritis, yang dapat berkembang seiring waktu akibat peradangan yang berulang atau berkepanjangan dalam lambung.

### Penyebab Gastritis Atrofik:
1. **Infeksi Bakteri Helicobacter pylori:**
– Infeksi bakteri H. pylori sering kali terkait dengan gastritis atrofik. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan yang kronis di lambung, yang pada akhirnya dapat mengarah ke atrofi.

2. **Autoimun:**
– Gastritis atrofik dapat juga bersifat autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel sehat dalam dinding lambung.

3. **Penuaan:**
– Penuaan dapat menjadi faktor risiko, karena lambung cenderung mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.

4. **Paparan Jangka Panjang terhadap Zat Kimia:**
– Paparan jangka panjang terhadap zat kimia tertentu atau konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan peradangan dan atrofi dalam lambung.

5. **Refluks Asam Kronis:**
– Refluks asam yang berkelanjutan dapat merusak lapisan mukosa lambung, memicu peradangan dan mengakibatkan gastritis atrofik.

### Gejala Gastritis Atrofik:
Gejala gastritis atrofik dapat bervariasi, dan beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Beberapa gejala yang mungkin terkait dengan kondisi ini meliputi:
– Nyeri atau ketidaknyamanan di perut atas.
– Rasa kembung atau perut terasa penuh.
– Mual dan muntah.
– Penurunan nafsu makan.
– Perut terasa sakit setelah makan.

### Komplikasi dan Risiko:
Gastritis atrofik dapat menyebabkan perubahan dalam produksi asam lambung dan penyerapan nutrisi. Ini dapat mengarah pada berbagai komplikasi, termasuk anemia defisiensi besi, kekurangan vitamin B12, dan peningkatan risiko kanker lambung (khususnya jenis adenokarsinoma).

### Diagnosis dan Pengobatan:
1. **Diagnosis:**
– Pemeriksaan endoskopi dan biopsi lambung adalah metode umum untuk mendiagnosis gastritis atrofik. Tes darah juga dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi H. pylori.

2. **Pengobatan:**
– Pengobatan bertujuan untuk mengurangi peradangan, mengelola gejala, dan mencegah komplikasi. Ini dapat melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi H. pylori, obat antasida, dan pengaturan pola makan.

### Pencegahan:
– Mencegah infeksi H. pylori dengan praktik kebersihan yang baik.
– Menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
– Menjaga berat badan yang sehat dan mengelola refluks asam.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada gejala yang mencurigakan atau riwayat keluarga dengan kondisi lambung yang serius. Tindakan pencegahan dan pengobatan dini dapat membantu mengelola gastritis atrofik dan mencegah komplikasi yang lebih serius.